Puisi kan tentang mu

Sudut gelap kontras nyata

Titik terang dalam imajinasi membawa sebongkah noda hitam dalam bercak lamunan noda, bias sang fajar tak mampu  menyisir pekat gulita menjadi warna. Berjuta keping bias jingga membayangi penat raga, angin membawa debu hempaskan daun bergemuruh menyimak paras ke anggun peranti Surgawi.

Noda yang tertutupi tak membuang sifat

karena mencintaimu adalah keindahan di langit hatimu
dan dicintai mu adalah ke sempurnaan kebahagiaan hatiku

Aku mencintaimu
seperti bunga mencintai keharuman nya
seperti hujan mencintai tetesan airnya
seperti bulan mencintai langit malamnya
seperti matahari yang mencintai cahayanya

jantung ini takkan pernah berdetak selamanya
tapi jika Tuhan mengizinkan
selama jantung ku berdetak
izinkan mencintaimu dalam ketulusan

Aku mencintaimu
bukan karena aku ingin memiliki apa yang ada di dirimu
hanya ingin melihat mu tersenyum
melukis rasa bahagia di setiap titian hidupmu

Aku mencintaimu
bukan karena aku kagum pada dirimu
hanya ingin membuat mu sempurna
meski aku tak pernah bisa sempurna

Aku mencintaimu
bukan kemarin atau saat ini
tapi percayalah,
kemarin, kini dan nanti
adalah saat - saat di mana aku kan terus mencintaimu

Saya RINDU

Kepada satu orang yang tak pernah ku kenal
yang cuma sempat kulihat kepada lukisan awan
kudengar dari informasi yang di pindah angin, dari seberang
samudera
Ku sentuh beliau seperti menyentuh air
Tidak dapat kumiliki
Saya merindukan mu...

Asa terakhir jadi pena, & rindu menjelma dalam tinta
menyisakan jejak-jejak rasa dalam hati
ku meneraewang jauh ke seberang lautan
lokasi yang mungkin saja tidak sanggup kulihat
namun getar hatiku akan merasakan getar lain dari sana

Resonansi sepi dalam dua jiwa
saya tersenyum untuk perdana kalinya
dalam sekian banyak hari terakhir
sekejap segalanya jadi lebih baik
ada kehangatan yang tersebar di hati

Mendung kelabu menghujani pipi

Gumpalan awan di langit biru
Bercerita kisah kita
Saat deras hujan bagai air mata
Dan cerah mentari jadi wajah kita

Warna pelangi di langit biru
Hanya jadi saksi bisu
Saksi kisah perjalananku denganmu
Saat perbedaan jadi keindahan

Langit pun berbahasa
Dan senandung ria
Lantunkan lagu rindu antara engkau dan aku
Oh Sahabat…

Langit pun berbahasa
Tanda bersuka cita
Sambut esok di mana kita kan selalu bersama
Selamanya…

Dan dengarlah, dengarlah selalu
Itulah semua tentang kita,
cerita bahasa langit…

@sanggarlukisan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH RAKYAT | SOSOK KH.DJAHARI AL BANTANI

Al-quran Menegaskan Pentingnya Penghijauan Menanam Tanaman Untuk Kehidupan.

Google+ Akan di matikan Jangka Waktu 90 hari